Pilih Laman

Malang, 7 Oktober 2024 – Sebanyak 10 mahasiswa dari Program Studi Teknik Mesin Universiti Teknikal Malaysia Melaka (UTeM) mengikuti program non-gelar (non-degree) di Program Studi S1 Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Negeri Malang (UM). Kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif internasionalisasi UM sekaligus mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-4 (Pendidikan Berkualitas), ke-12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), dan ke-17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).

Program yang berlangsung pada Selasa, 1 Oktober 2024 ini mengusung tema “Penguatan HSE: Laboratory Safety Rules” dengan fokus pada keselamatan laboratorium dan workshop. Kegiatan diadakan di Laboratorium dan Workshop Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI), di bawah koordinasi langsung Kepala Departemen DTMI UM, Dr. Retno Wulandari, M.T., serta Sekretaris Departemen sekaligus Kaprodi S1 Pendidikan Teknik Mesin, Ir. Marsono, S.Pd.T., M.Pd., Ph.D.

Dr. Retno Wulandari, M.T., menyampaikan bahwa program ini bertujuan membangun kesadaran mahasiswa tentang pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja (HSE) dalam praktik di laboratorium maupun industri. “Keselamatan kerja bukan hanya tentang melindungi diri sendiri, tetapi juga bagian dari tanggung jawab kita untuk mengelola sumber daya secara bijak dan mendukung produksi yang bertanggung jawab. Hal ini sejalan dengan SDG ke-12 untuk memastikan keberlanjutan konsumsi dan produksi,” ujarnya.

Mahasiswa UTeM terlihat sangat antusias mengikuti rangkaian program. Mereka diajak untuk memahami aturan keselamatan di laboratorium, termasuk penggunaan alat pelindung diri (APD), penanganan bahan kimia, serta prosedur evakuasi darurat. Ir. Marsono, S.Pd.T., M.Pd., Ph.D., menambahkan bahwa kerjasama ini juga merupakan upaya untuk mempersiapkan lulusan yang kompeten secara global. “Program ini membuka peluang mahasiswa dari kedua negara untuk saling bertukar ilmu dan pengalaman, memperkuat kolaborasi dalam pendidikan teknik internasional,” jelasnya.

Fokus pada keselamatan kerja di laboratorium dan pengelolaan bahan kimia dengan bijak juga mendukung SDG ke-12, yaitu konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab. Pendekatan ini memastikan bahwa praktik teknik yang diajarkan tidak hanya efisien, tetapi juga meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan sumber daya.

Para mahasiswa UTeM juga mendapatkan pengalaman praktik langsung di workshop DTMI UM. Salah seorang peserta, Muhammad Hafiz, menyatakan kekagumannya terhadap fasilitas dan metode pengajaran di UM. “Kami sangat terinspirasi dengan cara UM menanamkan budaya keselamatan di laboratorium. Ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi kami,” ungkap Hafiz.

Melalui program ini, UM terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung internasionalisasi pendidikan, memberikan dampak nyata dalam menciptakan generasi muda yang berwawasan global, sadar keselamatan kerja, serta memiliki tanggung jawab dalam pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan. Program serupa diharapkan terus dilaksanakan guna memperkuat kolaborasi internasional serta mendukung visi pembangunan berkelanjutan di bidang pendidikan dan teknik.

id_ID